3. BAQA’
Sifat wajib pada zat Allah subhanahu wa ta’ala yang ketiga adalah Baqa’. Arti Baqa’ adalah tiada akhir atau kekal. Pengertian Allah bersifat dengan Baqa’ adalah tiada akhir/berkesudahan bagi wujud Allah. Merujuk kepada maksud wajib dalam ilmu tauhid adalah wajib pada akal, yaitu sesuatu yang tidak diterima oleh akal “ketiadaannya”, maka tidak musykil (sukar) bagi kita tentang kekalnya surga dan neraka. Karena kekal (baqa’) keduanya adalah baqa’ pada hukum syara’ (agama) bukan kekal pada hukum akal. Menurut hukum akal surga dan neraka tidak wajib kekal, artinya akal tidak menerima bahwa surga dan neraka tidak boleh tidak untuk kekal, tetapi menurut hukum akal surga dan neraka boleh (jaiz) kekal dan tidak kekal karena keduanya adalah makhluk. Sedangkan kekal (baqa’) pada Allah adalah wajib pada hukum akal, artinya akal tidak menerima sebuah zat yang bersifat dengan ketuhanan memiliki akhir (tidak kekal).
Dalil Allah wajib (pada akal) bersifat dengan Baqa’ adalah : jikalau seandainya boleh pada Allah ‘adam (akhir/penghabisan) maka sungguh Allah adalah Hadits (baharu/didahului oleh tiada). Apabila Allah itu Hadits maka Allah membutuhkan kepada Muhdits (pencipta) akhirnya terjadilah Duur atau Tasalsul. Definisi Duur dan Tasalsul uraiannya telah disebutkan pada sifat Qidam. Selanjutnya jika sebuah zat boleh ada padanya ‘adam, maka tidak boleh ada pada zat tersebut Qidam, karena setiap zat yang boleh ada padanya ‘adam maka wujud zat tersebut adalah jaiz (boleh ada dan boleh tiada). Setiap zat yang wujudnya jaiz adalah Hadits. Setiap yang Hadits membutuhkan kepada Muhdits, padahal pada zat Allah telah tetap sifat Qidam dengan dalil yang telah terdahulu. Setiap zat yang bersifat dengan Qidam mustahil (pada akal) ada padanya ‘adam. Jika mustahil ada padanya ‘adam maka wajib ada pada Baqa’.
Kesimpulan : Dalil Baqa’ adalah dalil Qidam, yaitu : Jikalau tidak wajib pada Allah Baqa’ maka tidak boleh ada pada Allah Qidam. Tidak ada pada Allah Qidam adalah mustahil berdasarkan dalil yang telah terurai pada sifat Qidam. Karena itu wajib pada Allah Baqa’. Inilah dalil ijmaly untuk sifat Baqa’ yang wajib diketuhui oleh setiap Muslim.
Dalil Naqli sifat Baqa’ diantaranya adalah :
Sifat wajib pada zat Allah subhanahu wa ta’ala yang ketiga adalah Baqa’. Arti Baqa’ adalah tiada akhir atau kekal. Pengertian Allah bersifat dengan Baqa’ adalah tiada akhir/berkesudahan bagi wujud Allah. Merujuk kepada maksud wajib dalam ilmu tauhid adalah wajib pada akal, yaitu sesuatu yang tidak diterima oleh akal “ketiadaannya”, maka tidak musykil (sukar) bagi kita tentang kekalnya surga dan neraka. Karena kekal (baqa’) keduanya adalah baqa’ pada hukum syara’ (agama) bukan kekal pada hukum akal. Menurut hukum akal surga dan neraka tidak wajib kekal, artinya akal tidak menerima bahwa surga dan neraka tidak boleh tidak untuk kekal, tetapi menurut hukum akal surga dan neraka boleh (jaiz) kekal dan tidak kekal karena keduanya adalah makhluk. Sedangkan kekal (baqa’) pada Allah adalah wajib pada hukum akal, artinya akal tidak menerima sebuah zat yang bersifat dengan ketuhanan memiliki akhir (tidak kekal).
Dalil Allah wajib (pada akal) bersifat dengan Baqa’ adalah : jikalau seandainya boleh pada Allah ‘adam (akhir/penghabisan) maka sungguh Allah adalah Hadits (baharu/didahului oleh tiada). Apabila Allah itu Hadits maka Allah membutuhkan kepada Muhdits (pencipta) akhirnya terjadilah Duur atau Tasalsul. Definisi Duur dan Tasalsul uraiannya telah disebutkan pada sifat Qidam. Selanjutnya jika sebuah zat boleh ada padanya ‘adam, maka tidak boleh ada pada zat tersebut Qidam, karena setiap zat yang boleh ada padanya ‘adam maka wujud zat tersebut adalah jaiz (boleh ada dan boleh tiada). Setiap zat yang wujudnya jaiz adalah Hadits. Setiap yang Hadits membutuhkan kepada Muhdits, padahal pada zat Allah telah tetap sifat Qidam dengan dalil yang telah terdahulu. Setiap zat yang bersifat dengan Qidam mustahil (pada akal) ada padanya ‘adam. Jika mustahil ada padanya ‘adam maka wajib ada pada Baqa’.
Kesimpulan : Dalil Baqa’ adalah dalil Qidam, yaitu : Jikalau tidak wajib pada Allah Baqa’ maka tidak boleh ada pada Allah Qidam. Tidak ada pada Allah Qidam adalah mustahil berdasarkan dalil yang telah terurai pada sifat Qidam. Karena itu wajib pada Allah Baqa’. Inilah dalil ijmaly untuk sifat Baqa’ yang wajib diketuhui oleh setiap Muslim.
Dalil Naqli sifat Baqa’ diantaranya adalah :
(كل شئ هالك إلا وجهه (القصص : ٨٨
Artinya : Setiap sesuatu akan binasa kecuali Zat-Nya (QS : al-Qishah : 28 : 88)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar