Tgk. Muzakkir al-Bayuny teman paling cerdik dan gokil diantara kami. Suatu hari Tgk. Jalal al-Abbasi pulang dari kota Banda Aceh membawa oleh-oleh berupa sebuah buku yang isinya mengharamkan tahlilan hadiah seorang editor disebuah percetakan. Dengan wajah kesal Tgk. Jalal melempar buku tersebut
"cok, atra gob.!"
[liat punya orang lain.!].
Aku dan Tgk. Yusuf al-Jeunieby sama-sama memberi komentar
"kacok katiek lam tong broeh"
[lemparkan saja ke tong sampah].
Sedangkan Tgk. Ahmad al-Jeunieby labih lunak "Jangan, mungkin saja bisa dimamfaatkan".
Pada saat itu, Tgk. Muzakkir al-Bayuny segera mengambil buku tersebut dan berkata
"ubee raya mamfaat buku nyoe"
[buku ini sangat bermamfaat].
Kemudian beliau mengambil Pop Mie dan menuangkan air panas kedalamnya. Kemudian beliau menutup Pop Mie-nya dengan buku tersebut dan berkata;
"nyaa..n, ken sep bermamfaat bukunyoe, meuhan ken payah tagiduek Pop Mie nak masak"
[lihatlah, bukankah buku ini sangat bermamfaat, kalau tidak ada buku ini, kita harus duduk diatas Pop Mie supaya cepat matang]
Kamipun semua menangis, ups... wakakakakak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar